LUWU UTARA - Sebanyak 830 siswa-siswi dan guru berkumpul di lapangan upacara mulai pukul 07.30 hingga 08.00 Wita untuk menerima arahan Kasat Lantas Polres Luwu Utara, AKP A.M. Yusuf sebagai pembina upacara.
Kehadiran Kepolisian Resort Luwu Utara di SMAN 3 Luwu Utara dalam acara "Police Goes to School".
Kapolres Luwu Utara, AKBP Muhammad Husni Ramli melalui Kasat Lantas, AKP A.M. Yusuf, mengungkapkan bahwa kehadiran kepolisian dalam acara ini bukan hanya sebagai bentuk simbolis, melainkan sebagai upaya nyata untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin berlalu lintas di kalangan pelajar.
Sebagai pembina upacara, AKP A.M. Yusuf memberikan sosialisasi tentang Kampanye Keselamatan dan Ketertiban Berlalu Lintas (Kamseltibcar) Lantas serta pengenalan terhadap pemberlakuan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) Mobile. Dalam sambutannya beliau menjelaskan mekanisme ETLE, larangan memodifikasi kendaraan bermotor tanpa sesuai standar, dan spesifikasi kendaraan yang layak untuk berlalu lintas.
"Siswa-siswi SMAN 3 Luwu Utara harus memahami pentingnya mematuhi aturan lalu lintas, termasuk larangan memodifikasi kendaraan. Hal ini tidak hanya untuk keamanan diri sendiri, tetapi juga untuk menjaga keamanan di jalan raya, " ujar AKP A.M. Yusuf.
Selain itu, dalam upaya menekan perilaku negatif di kalangan pelajar, Kasat Lantas menggaris bawahi pentingnya menjauhi tindakan buli, tawuran, dan terhindar dari pengaruh narkoba. Dalam pendekatannya, beliau tetap humanis dan komunikatif, bahkan mengajukan tiga pertanyaan terkait ETLE dan pelanggaran lalu lintas kepada para siswa-siswi.
Tujuan dari kehadiran kepolisian dalam acara "Police Goes to School" ini adalah meningkatkan disiplin di kalangan pelajar dalam berlalu lintas serta mengurangi jumlah korban kecelakaan lalu lintas. Selain itu, pesan untuk terhindar dari pengaruh narkoba, tindakan buli, dan tawuran diharapkan dapat merangsang kesadaran para siswa untuk menjaga keamanan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Kasat Lantas Polres Luwu Utara, AKP A.M. Yusuf, berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi sekedar seremoni, melainkan menjadi momentum penting dalam membentuk karakter positif generasi muda di Luwu Utara. Dengan pendekatan yang humanis dan komunikatif, diharapkan pesan-pesan keselamatan berlalu lintas dapat meresap dan menjadi bagian dari gaya hidup para pelajar.